7 Jurus Jitu Pemasaran Digital di Tengah Persaingan yang Gak Main-Main

Zaman sekarang, promosi bisnis tuh gak bisa lagi cuma ngandelin brosur, spanduk, atau iklan di koran. Dunia udah berubah. Orang-orang lebih suka cari info sendiri di Google, scroll TikTok, nonton review di YouTube, atau kepoin akun Instagram sebelum mereka mutusin beli sesuatu.

Makanya, kalau kamu punya bisnis (apapun itu), penting banget ngerti gimana caranya main di dunia digital. Tenang, gak harus jago IT kok. Yang penting tahu arah dan strateginya. Nah, berikut ini 7 jurus pemasaran digital yang bisa bantu bisnismu tetap eksis dan makin cuan di tengah persaingan yang makin ketat.

1. Kenali Siapa Sih “Calon Pelanggan” Kamu

Sebelum bikin iklan atau konten, coba deh tanya ke diri sendiri: “Sebenarnya, siapa sih yang mau beli produk/jasa gue?”

Contoh nih: kamu jual kue diet rendah gula. Berarti target kamu bisa jadi ibu-ibu yang lagi jaga pola makan, orang yang punya diabetes, atau anak muda yang lagi diet keto. Dari situ, kamu bisa bikin konten yang sesuai: tips makanan sehat, resep, atau testimoni pelanggan.

Gak perlu nebak-nebak, sekarang banyak tools gratis yang bisa bantu cari tahu audiens kamu. Mulai dari Google Analytics, sampai fitur insight di Instagram dan TikTok. Lumayan kan, bisa tahu siapa yang sering lihat atau nge-like konten kamu.

2. Bikin Konten yang Gak Cuma Jualan, Tapi Bermanfaat

Jangan langsung jualan terus. Coba kasih value dulu ke audiens. Misalnya kamu punya bisnis skincare lokal. Daripada cuma post “diskon 30% hari ini!”, mending kamu bikin konten seperti:

  • “5 cara ngilangin jerawat tanpa ribet”

  • “Kenapa skincare lokal gak kalah dari brand luar?”

  • “Mitos dan fakta tentang kulit berminyak”

Konten kayak gini bikin orang betah nongkrong di akun kamu, ngerasa terbantu, dan akhirnya percaya. Kalau udah percaya, beli tuh tinggal nunggu waktu aja.

Dan kalau kamu main di sektor yang lebih serius, kayak edukasi soal investasi atau pasar modal, kamu bisa kasih konten ringan seperti:

  • “Cara mulai investasi saham tanpa pusing”

  • “Kenapa anak muda harus melek pasar modal?”

Ingat, konten edukatif itu selalu punya tempat — apalagi di internet yang kadang kebanyakan noise.

3. Main SEO biar Bisa Nongol di Google

Pernah gak kamu cari sesuatu di Google, terus cuma klik yang muncul di halaman pertama? Nah, itulah kenapa SEO (Search Engine Optimization) itu penting banget.

Misalnya kamu punya bisnis jasa desain rumah. Kalau orang ngetik “jasa desain rumah minimalis” dan website kamu muncul di atas, peluang diklik jadi gede banget.

SEO itu gak langsung kelihatan hasilnya, tapi jangka panjangnya mantep. Intinya, kamu harus bikin konten yang banyak dicari orang, pakai kata kunci yang tepat, dan pastikan websitemu gampang diakses dan cepet loading-nya.


4. Pakai Iklan Digital Secara Cerdas

Gak salah kok kalau mau pakai iklan. Malah sekarang lebih gampang dan bisa diatur sesuai budget. Mulai dari Rp10.000 per hari pun udah bisa jalan.

Tapi inget, jangan asal pasang iklan. Pastikan kamu tahu siapa targetnya, mau diklik buat apa (ke website kah? ke WhatsApp?), dan pakai desain serta copywriting yang menarik. Contoh: “Diskon khusus untuk kamu yang suka ngopi sehat! Klik di sini.”

Dan jangan lupa: test terus. Iklan A vs iklan B. Mana yang lebih banyak klik, mana yang lebih bikin orang beli. Dari situ kamu bisa belajar dan terus ningkatin performa.

5. Bangun Komunitas di Media Sosial

Media sosial itu bukan cuma tempat buat pamer produk. Tapi juga buat bangun engagement alias kedekatan. Coba deh, mulai aktif tanya ke followers, bikin polling, Q&A, atau bahkan live bareng pelanggan.

Orang suka merasa “dekat” sama brand yang ramah, aktif, dan responsif. Dan itu bisa jadi alasan mereka loyal.

Kamu juga bisa gabung ke komunitas yang sesuai niche. Misalnya kamu jual e-book tentang belajar investasi, coba deh join komunitas finansial atau forum pasar modal. Bukan cuma buat jualan, tapi juga buat dapet insight dan koneksi baru.

6. Email Masih Ampuh, Asal Gak Spamming

Email marketing tuh sering diremehkan, padahal masih punya kekuatan besar. Apalagi kalau kamu punya pelanggan tetap atau orang-orang yang pernah beli produk kamu.

Coba kirim email rutin (mingguan atau bulanan), isinya bisa seputar:

  • Info produk baru

  • Diskon khusus subscriber

  • Artikel bermanfaat

  • Cerita inspiratif dari pelanggan

Dan kalau bisnismu berhubungan sama dunia finansial, misalnya jualan kelas online tentang pasar modal, email bisa jadi channel yang pas banget buat update info: “5 saham terbaik bulan ini”, atau “Kelas investasi gratis minggu depan”.

7. Kolaborasi = Tambah Jangkauan

Pernah lihat brand kopi lokal kolab sama clothing brand? Atau toko buku online kolab sama ilustrator? Nah, kolaborasi itu bisa jadi strategi super ampuh buat saling bantu naikkan awareness.

Kamu bisa kolab sama influencer (yang sesuai niche ya, gak harus yang followers-nya jutaan), atau brand lain yang punya audiens serupa. Misalnya kamu jual baju olahraga, bisa kolab sama akun yoga lokal. Sama-sama untung, dan audiens jadi lebih kenal sama produkmu.

Kesimpulan: Konsisten + Ngerti Audiens = Kunci

Pemasaran digital itu bukan trik sulap. Gak bisa langsung viral dalam semalam (walau bisa aja sih, tapi jangan berharap banget). Yang penting kamu konsisten, ngerti audiensmu, terus belajar, dan gak takut coba hal baru.

Bisnis kecil pun bisa jadi besar kalau punya arah yang jelas dan promosi yang tepat. Apalagi sekarang semua orang pegang HP dan aktif online hampir tiap hari. Tinggal kamu manfaatin itu dengan cerdas.

Mau jualan skincare, makanan, fashion, atau bahkan jasa edukasi soal pasar modal — semua bisa berkembang asal strateginya tepat. langsung aja cek jokowa.com. Siapa tahu, dari situ perjalanan sukses kamu dimulai.

Be the first to write a review

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *